Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Rapat tentang penentuan pembuatan mass rapid transit (MRT) di Balai Kota Jakarta. (sumber: JG Photo)

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan jajaran PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, selaku pelaksana pembangunan transportasi massal berbasis mass rapid transit berbentuk subway.
Langkah ini menyusul belum adanya keputusan tetap kelanjutan pembangunan sistem transportasi massal tersebut.
Menurut sumber, perombakan dilakukan pada jajaran komisaris dan direksi. Kabar yang berkembang penggantian termasuk Direktur Utama (Dirut) PT MRT Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membenarkan terjadi perombakan dan pergantian dalam tubuh PT MRT Jakarta.
Perombakan terjadi dalam jajaran komisaris badan usaha milik daerah (BUMD) tersebut. Namun, Basuki membantah bila pergantian tersebut berdampak negatif bagi perkembangan pembangunan MRT.
Pria yang arkab disapa Ahok ini menegaskan, perombakan untuk memajukan proses pembangunannya termasuk dalam melakukan negosiasi Japan International Cooperation Agency (JICA).
"Pergantian komisaris tersebut bukan karena diberhentikan atau tanpa alasan. Melainkan masa kerja komisarissudah selesai. Jadi kita butuh komisaris yang bisa negosiasi dengan JICA. Penggantinya harus yang bisa nego dengan JICA. Juga kita butuh yang mengerti soal MRT," kata Basuki, Sabtu, Jakarta (9/3).
Menanggapi isu tersebut, Direktur Utama PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo menerangkan pergantian dalam tubuh komisaris merupakan hal yang biasa. Karena setiap orang yang bekerja mempunyai masa tugas masih-masing.
"Bukan pergantian, orang kan punya masa tugas masing-masing," katanya.
Mengenai kabar pergantian direksi, termasuk dirinya yang diganti, Tribudi hanya tersenyum. "Wah saya tidak tahu. Saya tidak tahu ada pergantian dari gubernur. Tapi kalau itu terjadi, ya itu kan kewenangan gubernur," tuturnya.
Terkait kelanjutan proses pembangunan MRT, Tribudi menyerahkan sepenuhnya kepada Gubernur DKI Jakarta. Semua pemenang lelang fisik yang telah dilakukan pada tahun lalu akan diserahkan kepada Gubernur untuk segera diputuskan pemenangnya.
"Perkembangannya sudah oke. Legal sudah tidak ada masalah. Paling minggu-minggu ini akan ada kepastian lanjutan proses MRT," ungkapnya.